Menurut
Laporan Ekonomi Dunia Dana Moneter Internasional, April 2010 ada sekitar 151
negara yang dikatagorikan sebagai “negara berkembang”. Dua diantaranya adalah
Cina dan Meksiko. Cina mengalami perubahan dari perekonomian terencana secara
terpusat menjadi perekonomian yang lebih berorientasi terhadap pasar. Jangkauan
reformasi pasar yang dilakukan oleh Negara tersebut cukup unik Cina sedang
mengambil jalan tengah dengan bergerak menuju ekonomi pasar sosialis, yaitu
perekonomian terpusat dengan adaptasi pasar. Sehingga Cina mengambil pendekatan
yang berbeda untuk menstrukturisasi perekonomiannya.
Sedangkan
Meksiko merupakan Negara kapitalis namun secara tradisional memiliki campur
tangan pemerintah pusat yang kuat dan kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri
penting. Dulu perekonomian tersebut agak tertutup terhadap investasi asing dan
kompetisi internasional. Isolasi relatif ini sekarang berubah karena pemerintah
melakukan privatisasi terhadap kepemilikan dalam industri dan membuka diri
terhadap perekonomian global. Sistem akuntansi keuangan negara lebih berkembang
dalam hal penetapan standar, ketentuan dan praktik bila dibandingkan dengan Cina.
Evolusi akuntansi juga terjadi di Meksiko tapi tidak secepat yang terjadi di Cina.
Adapun
hal yang diperhatikan kepada dua negara ini adalah yang pertama karena Cina
merupakan negara yang berpenduduk terbanyak didunia, sehingga perkembangan
akuntansinya merupakan bagian yang penting dari perubahan struktural yang
tejadi di perekonomian Cina. Selain itu, negara Meksiko karena Perjanjian
Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade Area – NAFTA )
tahun 1994 telah menciptakan sejumlah minat baru dalam akuntansi Meksiko di
Kanada, Amerika Serikat dan Negara-negara lain sehingga akuntansi di Meksiko
memiliki banyak kesamaan akuntansi dengan Negara-negara Amerika Latin lainnya.
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa fakta bahwa: Wilayah dengan
jumlah penduduk yang banyak dan produk domestik bruto (GDP) yang dihasilkan
Cina mengerdilkan Negara lainnya. Namun, jumlah impor dan ekspor Cina
dibandingkan dengan GDP-nya menunjukkan betapa tertutupnya perekonomian Cina
sekarang. Cina jauh lebih miskin dibandingkan ketiga Negara lainnya dan
perekonomianya jauh lebih bertitik berat pada sektor pertanian. Bila dibandingkan
dengan GDP per kapita negara maju seperti Taiwan menunjukkan bahwa Taiwan
memiliki standar hidup yang relatif tinggi. Begitu pula dengan negara maju lainnya
seperti Republik Ceko, yang dapat dikatakan Meksiko hampir setara GDP nya dengan
pendapatan negara Republik ceko. Namun lebih rendah dibandingkan Taiwan.
Kebanyakan
perdagangan internasional lebih bersifat regional. Amerika Serikat merupakan mitra
dagang Taiwan yang terbesar. Banyaknya 200 perusahaan – perusahaan teratas pada
pasar yang sedang berkembang dan penggunaan bursa Efek London dan New York dan
Nasdaq untuk memperoleh modal menunjukkan perekonomian dan pasar modal di
Taiwan mengungguli perekonomian pasar modal di Negara Cina dan Meksiko. Pola
pencatatan saham menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Cina dan Meksiko lebih
menyukai Bursa Efek New York dibandingkan bursa efek London, sedangkan
perusahaan dari Republik Ceko dan Taiwan sebaliknya.
Beberapa
faktor bahkan dianggap cukup berperan juga mempengaruhi akuntansi di
Negara-negara berkembang. Namun, faktor tertentu mungkin cukup berbeda di
perekonomian yang sedang berkembang. Misalnya: pengaruh sistem hukum realtif
tidak terlalu penting di Negara berkembang dibanding dengan negara maju.
Meksiko memiliki hukum sipil yang mirip di Prancis, namun akuntansinya lebih
berorientasi pada kewajaran dan kepatuhan hukum. Hubungan ekonomi antara
Meksiko dan Amerika Serikat yang penting, yang meluas kepada bidang akuntansi
menjelaskan mengapa Meksiko memiliki akuntansi yang berorientasi kepada
kewajaran. Amerka Serikat juga memiliki pengaruh yang sama di Taiwan. Di
Republik Ceko pengaruh ikatan politik dan ekonomi lebih bersifat ke masa depan
daripada fakta sejarah.Republik Ceko sedang membentuk akuntansinya sesuai
dengan IAS. Cina mendasarkan standar akuntansinya yang baru pada IAS/IFRS
karena Cina berharap dapat melkukan komunikasi dengan lebih baik kepada
investor asing yang sangat penting bagi rencana pembangunan ekonominya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar