Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud
tanggungjawab dan kepedulian sosial. Namun demikian, perlu disadari bahwa CSR
bukan semata program sosial yang menjadikan perusahaan sebagai sebuah “lembaga
amal” ataupun “bagian dari departemen sosial milik pemerintah”.
Tantangan yang harus dijawab
terkait hal tersebut adalah bagaimana membangun konsep CSR yang benar-benar
efektif dalam menjalankan fungsi sosial, namun tidak melupakan tujuan
perusahaan untuk mencari keuntungan. Selain itu, bagaimana membangun konsep CSR
yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan keuntungan perusahaan, namun
bukan berarti semata mencari keuntungan melalui “kemasan” tanggungjawab dan
kepedulian sosial.
Perlu diketahui, tidak semua
perusahaan memiliki program CSR. Bahkan tidak semua perusahaan memiliki divisi
Public Relation (PR) atau divisi lain yang biasanya diberikan tugas khusus
untuk mengurusi permasalahan CSR. Kalaupun ada perusahaan yang mengagendakan
CSR, itu hanya dirangkap oleh divisi lain yang memiliki kedekatan fungsi dalam
mencapai tujuan perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan
keuntungan perusahaan, misalnya divisi pemasaran (marketing).
Alasan bagi perusahaan yang
mengambil langkah ini, selain untuk efektifitas anggaran, perusahaan yang
seperti ini biasanya memiliki orientasi yang terfokus kepada penjualan dan
memperoleh keuntungan semata. Selain itu, ada juga diantara perusahaan tersebut
yang hanya membuat program CSR sebagai langkah taktis untuk mendongkrak
penjualan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Bagi perusahaan seperti ini, PR
atau CSR dianggap sebagai divisi dan program yang sekadar “menghabiskan uang
perusahaan” saja. Selain lemah secara tanggungjawab dan kepedulian sosial,
mereka belum menyadari arti penting program jangka panjang untuk
keberlangsungan dan peningkatan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang.
Dengan kata lain, mereka belum menyadari CSR sebagai sebuah program investasi
jangka panjang perusahaan.
Sementara itu terkait strategi
sebuah perusahaan yang melakukan program CSR semata untuk mendongkrak penjualan
dan meningkatkan keuntungan, langkah seperti ini memang ada benarnya juga.
Tidak sedikit program-program CSR yang dilakukan perusahaan memiliki dampak
secara langsung karena memang sengaja diarahkan untuk mendongkrak penjualan dan
peningkatan keuntungan perusahaan.
Program CSR bermanfaat jangka
panjang yang dimaksud yaitu program-program yang memiliki dampak positif untuk
kemajuan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan perusahaan dalam jangka
waktu yang panjang, bahkan kalau memungkinkan dapat menciptaan sebuah hubungan
psikologis seumur hidup.
Yang perlu diperhatikan dalam proses pengelolaan program CSR
yang berbasis masyarakat ini adalah jangan sampai mencampuradukkan antara
program CSR dengan program lain dari perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan
meningkatkan keuntungan. “Internalisasi” produk perusahaan terhadap masyarakat
atau komunitas yang menjadi target program CSR sebaiknya dibiarkan berlangsung
secara alami. (Ujang Ruhliana adalah Alumni Beswan Djarum, Wakil Ketua Beswan
Djarum Universitas Lampung periode 2002 – 2003, Ketua Beswan Djarum Universitas
Lampung periode 2003 – 2004.)
(diunduh pada 3/10/2012 pukul 23:22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar