IFRS
Pengertian
IFRS
International Financial
Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja
(1989)[1] yang diadaptasi oleh International Accounting Standards Board (IASB).
Struktur
IFRS
IFRS dianggap sebagai kumpulan standar
"dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan badan juga
mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan
Internasional mencakup:
1.
Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan
Internasional (bahasa Inggris: Internasional Financial Reporting Standards
(IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001
2.
Peraturan-peraturan Standar Akuntansi
Internasional (bahasa Inggris: International Accounting Standards (IAS))
-dikeluarkan sebelum tahun 2001
3.
Interpretasi yang berasal dari Komite
Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: International
Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikelularkan setelah
tahun 2001
4.
Standing Interpretations Committee
(SIC)—dikeluarkan sebelum tahun 2001
5.
Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi
Laporan Keuangan (1989)
Sejarah
IFRS
·
Pada 1982, International Financial Accounting
Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama
dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989.
·
Pada 1995, negara-negara Uni Eropa menandatangani
kesepakatan untuk menggunakan IAS.
·
Pada 1998 jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140
badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara.
·
Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC.
·
Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB.
·
Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan
konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS.
Standar ini telah digunakan oleh
lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni
Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan laporan
keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau
perusahaan yang tercatat (listed).
Tujuan
IFRS
Adalah memastikan bahwa laporan
keuangan dan laporan keuangan intern perusahaan untuk periode-periode yang
dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang menyediakan:
1.
Transparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2.
Menyediakan titik awal yang memadai untuk
akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3.
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi
manfaat untuk para pengguna.
Perbandingan Standar Akuntansi Menurut PSAK
VS IFRS
Tabel berikut
meringkas referensi yang digunakan dalam pengembangan PSAK:
No.
|
PSAK
|
REFERENSI
|
1.
|
PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 1998)
|
IAS 1
(Revised 1997) Presentation of Financial Statements
|
2.
|
PSAK 2
Laporan Arus Kas (1994) (Reformat 2007)
|
IAS 7
(Revised 1992), Cash Flow Statements
|
3.
|
PSAK 3
Laporan Keuangan Interim (Reformat 2007)
|
APB Opinion
No. 28 (1973), Interim Financial Statements
|
4.
|
PSAK 4
Laporan Keuangan Konsolidasi (Reformat 2007)
|
IAS 27 (1989)
Consolidated and Separate Financial Statements
|
5.
|
PSAK 5
Pelaporan Segmen (Revisi 2000)
|
IAS 14
(Revised 1997) Segment Reporting
|
6.
|
PSAK 7
Hubungan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Reformat 2007)
|
IAS 24 (1984)
Related Party Disclosures
|
7.
|
PSAK 8
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Revisi 2003)
|
IAS 10 (1978)
Events after the Balance Sheet Date
|
8.
|
PSAK 10
Transaksi dalam Mata Uang Asing (Reformat 2007)
|
IAS 21 (Revised
1993) The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
|
9.
|
PSAK 11
Penjabaran Laporan keuangan Dalam Mata Uang Asing (Reformat 2007)
|
|
10.
|
PSAK 12
Pelaporan keuangan mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama
Operasi dan Aset
|
IAS 31
(Revised 1990) Financial Reporting of Interests in Joint Ventures
|
11.
|
PSAK 13
Properti Investasi(yang berlaku sekarang Revisi 2007)
|
IAS 25 (1986)
Accounting for Investments
|
12.
|
PSAK 14
Persediaan(Reformat 2007)
|
IAS 2
(Revised 1993) Inventories
|
13.
|
PSAK 15 Akuntansi
Untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (Reformat 2007)
|
IAS 28
(Revised 1989) Accounting for Investments in Associates
|
14.
|
PSAK 16 Aset
Tetap (yang berlaku sekarang Revisi 2007)
|
IAS 16
(Revised 1993) Property, Plant, and Equipment
|
15.
|
PSAK 18
Akuntansi Dana Pensiun
|
IAS 26 (1987)
Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
Peraturan-peraturan tentang dana pension di Indonesia, terutama UU No.
11/1992)
|
16.
|
PSAK 19 Aset
Tidak Berwujud (Revisi 2000)
|
IAS 38 (1998)
Intangible Assets
|
17.
|
PSAK 21
Akuntansi Ekuitas
|
Peraturan-peraturan
yang mengatur perseroan di Indonesia serta beberapa SFAS mengenai akuntansi
ekuitas
|
18.
|
PSAK 22
Akuntansi Penggabungan Usaha(Reformat 2007)
|
IAS 22
(Revised 1993) Accounting for Business Combinations
|
19.
|
PSAK 23
Pendapatan(Reformat 2007)
|
IAS 18 (1993)
Revenue
|
20.
|
PSAK 24
Imbalan Kerja (Revisi 2004)
|
IAS 19
(Revised 2000) Employee Benefits
|
21.
|
PSAK 25 Laba
Atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan,Kesalahan Mendasar,dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi (Reformat 2007)
|
IAS 8
(Revised 1993) Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors, and
Changes in Accounting Policies
|
22.
|
PSAK 26 Biaya
Pinjaman (Revisi 1997) (Reformat 2007)
|
IAS 23
(Revised 1993) Borrowing Costs
|
23.
|
PSAK 27
Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998)(Reformat 2007)
|
Peraturan-peraturan
mengenai koperasi di Indonesia
|
24.
|
PSAK 28
(Revisi 1996) Akuntansi AsuransiI Kerugian
|
SFAS 60, 91,
97, 113, 120
Peraturan-peraturan mengenai asuransi di Indonesia
|
25.
|
PSAK 29
Akuntansi Minyak dan Gas Bumi
|
SFAS 19, 25,
69
Peraturan-peraturan mengenai migas di Indonesia
|
26.
|
PSAK 30
Sewa (yang berlaku sekarang Revisi 2007)
|
SFAS 13
Peraturan-peraturan mengenai sewaguna di Indonesia
|
27.
|
PSAK 31
Akuntansi Perbankan (Revisi 2000)
|
IAS 30 (1990)
Disclosures in the Financial Statements of Banks and Similar Financial
Institutions
Bank for International Settlement (BIS)
Peraturan-peraturan mengenai perbankan di Indonesia
|
28.
|
PSAK 32
Akuntansi Kehutanan
|
Peraturan-peraturan
mengenai kehutanan di Indonesia
|
29.
|
PSAK 33 Akuntansi
Pertambangan Umum
|
Peraturan-peraturan
mengenai pertambangan di Indonesia
|
30.
|
PSAK 34
Akuntansi kontrak Kontruksi
|
IAS 11
(Revised 1993) Accounting for Construction Contracts
|
31.
|
PSAK 35
Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
|
Peraturan-peraturan
mengenai telekomunikasi di Indonesia
|
32.
|
PSAK 36
Akuntansi Asuransi Jiwa
|
SFAS 60, 81,
91, 97, 113, 120
Peraturan-peraturan mengenai asuransi jiwa di Indonesia
|
33.
|
PSAK 37
Akuntansi penyelenggaraan Jalan tol(Reformat 2007)
|
Peraturan-peraturan
mengenai manajemen jalan tol di Indonesia
|
34.
|
PSAK 38
Akuntansi Restrukturisasi Ekuitas Sepengendali (Revisi 2004)
|
APB 16, 29
|
35.
|
PSAK 39
Akuntansi kerjasama Operasi (Reformat 2007)
|
Peraturan-peraturan
mengenai kerjasama operasi di Indonesia
|
36.
|
Psak 40 Akuntansi
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi
|
Beberapa
prinsip akuntansi Amerika Serikat
|
37.
|
PSAK 41
Akuntansi Waran(Reformat 2007)
|
APB Opinion
No. 14 (1969) Accounting for Convertible Debt and Debt Issued with Stock
Purchase Warrants
Peraturan-peraturan BAPEPAM-LK di Indonesia
|
38.
|
PSAK 42
Akuntansi Perusahaan Efek (Reformat 2007)
|
SFAS 12
Peraturan-peraturan BAPEPAM-LK di Indonesia
|
39.
|
PSAK 43
Akuntansi Anjak Piutang (Reformat 2007)
|
SFAS 77
Reporting by Transferor for Transfers of Receivables with Recourse
Peraturan-peraturan BAPEPAM-LK di Indonesia
|
40.
|
PSAK 44
Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat(Reformat 2007)
|
SFAS 66
Accounting for Sales of Real Estate
|
41.
|
PSAK 45
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Reformat 2007)
|
SFAS 117
Financial Statements of Not-for-Profit Organizations
|
42.
|
PSAK 46
Akuntansi Pajak Penghasilan (Reformat 2007)
|
IAS 12 (1996)
Income Taxes
|
43.
|
PSAK 47
Akuntansi Tanah
|
Peraturan-peraturan
pertanahan di Indonesia
|
44.
|
PSAK 48
Penurunan Nilai Aset
|
IAS 36 (1998)
Impairment of Assets
|
45.
|
PSAK 49
Akuntansi Reksa Dana
|
Peraturan-peraturan
mengenai reksa dana di Indonesia
|
46.
|
PSAK 50
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan(saat ini yang berlaku Revisi
2006)
|
SFAS No. 115
Accounting for Certain Investments in Debt and Equity Securities
|
47.
|
PSAK 51
Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (Revisi 2003)
|
ARB 43, Ch. 7
Capital Accounts, Section A: Quasi Reorganizations or Corporate Readjustment
|
48.
|
PSAK 52 Mata
Uang Pelaporan
|
SFAS No. 52
Foreign Currency Translation
|
49.
|
PSAK 53
Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
|
SFAS 123
Accounting for Stock-Based Compensation
|
50.
|
PSAK 54
Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah
|
SFAS 15
Accounting by Debtors and Creditors for Troubled Debt Restructuring
|
51.
|
PSAK 55
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran(saat ini yang berlaku Revisi
2006)
|
SFAS 133
Accounting for Derivatives Instruments and Hedging Activities
|
52.
|
PSAK 56 Laba
Per Saham (LPS)
|
IAS 33 (1997)
Earnings per Share
|
53.
|
PSAK 57
Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Kontijensi
|
IAS 37 (1998)
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
|
54.
|
PSAK 58
Operasi Dalam Penghentian
|
IAS 35 (1998)
Discontinuing Operations
|
55.
|
PSAK 59
Akuntansi Perbankan Syariah
|
Fatwa MUI
Rerangka Konseptual untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan untuk
Transaksi Syari’ah
Standar akuntansi yang diterbitkan oleh AAOIFI.
|
Sumber:
(diunduh pada 3/10/2012 pukul
23:44)
(diunduh pada 3/10/2012 pukul
23:45)
(diunduh pada 3/10/2012 pukul
23:46)
(diunduh pada 3/10/2012 pukul
23:47)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar