Minggu, 23 Oktober 2011

SESSION LAYER


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Lapisan Session atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog. Setiap session pada proses komunikasi terdiri dari tiga fase.
Dalam lapisan session terdapat layanan Session layer. Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), Session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Dasar yang dipakai untuk meningkatkan unjuk kerja jaringan adalah dengan pengukuran unjuk kerja jaringan dan untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik diperlukannya aturan-aturan dalam perancangan sistem.

B.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk tugas pengantar SIA
2.      Penambah wawasan bagi penyusun dan para pembaca

C.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud OSI dan session layer?
2.      Bagaimana sejarah lahirnya OSI?
3.      Contoh layanan, protokol, mode dialog dan proses komunikasi dari session layer!
4.      Apa saja fungsi dari session layer?
5.      Apa saja masalah unjuk kerja pada jaringan?
6.      Apa yang menjadi ukuran unjuk kerja pada jaringan?
7.      Bagaimana agar rancangan unjuk kerja tersebut menjadi lebih baik?






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian OSI dan Session Layer
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Model Referensi OSI adalah Model konvensional yang dapat digunakan untuk membandingkan rangkaian, dan karakteristik umum rangkaian protokol jaringan adalah model referensi OSI.
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggung jawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :

Dan masing-masing fungsi layer adalah sebagai berikut :
Lapisan ke-
Nama lapisan
Keterangan
7
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Sedangkan session layer merupakan Session Layer adalah Layer 5 dari tujuh lapisan model OSI dari jaringan komputer. Lapisan session bertanggung jawab untuk mengendalikan dialog antar node.

B.     Sejarah lahirnya OSI
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

C.     Protokol yang Terdapat Pada Session Layer
1.      Beberapa protokol dan interface yang terdapat pada layer ini adalah :
a.              NETBIOS ( Netbios Extended User Interface)
session interface dan protokol dikembangkan oleh IBM.
b.             PAP ( Printer Access Protocol )
terdapat pada printer postscript untuk akses pada jaringan Apple Talk.
c.              NETBEUI
merupakan pengembangan dari Netbios yang digunakan pada produk Microsoft Networking seperti Windows NT dan LAN.
d.             Network File System (NFS). Dikembangkan oleh Sun Microsystem dan digunakan dengan TCP/IP, sehingga membolehkan akses transparan untuk Unix workstation ke remote ressources.
e.              Structured Query Language (SQL). Dikembangkan oleh IBM, menyediakan cara simple bagi users untuk mendefinisikan kebutuhan informasi mereka pada kedua sistem baik lokal maupun remote.
f.              Remote Procedure Call (RPC) merupakan Client/Server yang luas dan merupakan tool pengalihan bagi pengguna untuk lingkungan yang memiliki layanan yang berbeda. Prosedur dibuat di klien dan dilakukan di server.
g.             X Window. Banyak digunakan oleh intellegent terminals untuk berkomunikas dengan remote (Unix computer) yang memungkinkan mereka untuk beroperasi seolah olah terpasang monitor lokal.
h.             AppleTalk Session Protocol (ASP). Merupakan mekanisme Client/Server yang lain, yang digunakan pada Appletalk client server.
Lapisan session bertanggung jawab untuk mengendalikan dialog antar node. Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog :
a.       Simplex, komunikasi satu arah.
b.      Half-duplex, komuniksi dua arah bergantian.
c.       Full-duplex, komunikasi dua arah bersamaan.
2.      Setiap session pada proses komunikasi terdiri dari tiga fase:
a.    Pembentukan Hubungan, node membentuk kontak dan menyepakati aturan-aturan komunikasi.
b.    Pemindahan data, Node-node dipakai untuk dialog pertukaran data.
c.    Pemutusan hubungan.
Langkah 1 dan 3 merupakan overhead tambahan bagi proses komunikasi, karena saat pengiriman pesan tunggal yang dikirimkan melalui session resmi, fase pembentukan dan pemutusan akan mengirimkan lebih banyak data daripada pesan itu sendiri. Saat ini pendekatan session connection oriented(metode checkpoint) lebih disukai bagi komunikasi yang kompleks agar jika terjadi kesalahan node pengirim hanya mengirimkan data yang dikirim sejak checkpoint sebelumnya.
3.      Pada lapisan session ini terdapat dua jenis layanan yaitu :
a.       Pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas   presentasi.
b.      Mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antar dua entitas presentasi pada lapisan diatasnya.

Contoh dari session layer : Gateway
Network components: Gateway
Protocols: NetBIOS - Names Pipes - Mail Slots - RPC

D.    Fungsi Session Layer
Lapisan Session mengijinkan para penguna untuk menetapkan session dengan penguna lain, sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang penguna Log ke Remote time sharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya.
Sebuah layanan lapisan session melaksanakan pengendalian dialog, memungkinkan lalu lintas bergerak dalam dua arah pada suatu saat atau hanya satu arah saja (Analog dengan rel kereta api tunggal), lapisan session membantu untuk menentukan giliran yang berhak mengunakan saluran pada suatu saat disebut dengan Manajemen Token. Untuk mengatur aktivitas ini, lapisan session menyediakan token-token yang dapat digilirkan untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama, sehingga hanya pihak-pihak tertentu yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan lapisan session lainnya adalah sinkronisasi, jadi pada dasarnya lapisan session bertugas mengontrol kerja sama antar komputer yang sedang berkomunikasi.  

E.     Masalah Unjuk Kerja Pada Jaringan
Dibawah ini  masalah unjuk kerja pada jaringan :
Kemacetan disebabkan oleh kelebihan beban sumber daya secara berkala. Bila lalu lintas padat yang melebihi kemampuan Router secara tiba-tiba sampai di router, maka kemacetan mulai terbentuk dan unjuk kerja akan mulai terganggu. Unjuk kerja akan menurun bila terdapat ketidak seimbangan pada struktur sumber daya. Misalnya, bila suatu saluran komunikasi Gigabit dihubungkan ke PC yang unjuk kerjanya lebih rendah, maka CPU tidak akan mampu memproses paket-paket yang masuk dengan sangat cepat karena sebagian paket akan hilang. Kelebihan beban sinkron adalah keadaan setelah terjadinya gangguan listrik, unjuk kerja yang buruk dapat terjadi sehubungan dengan adanya kurang penyetelan sistem. Kualitas penting yang perlu diingat ketika akan melakukan unjuk kerja jaringan adalah perkalian DELAY BANDWITH, diperoleh dengan mengalikan bandwith (dalam bit/detik) oleh waktu delay pulang pergi, ini merupakan kapasitas saluran dari penerima ke pengirim dna kembali ke penerima.
Kesimpulan : untuk memperoleh unjuk kerja yang baik, jendela pengirim paling tidak harus sebesar perkalian delay-bandwith, akan lebih baik bila lebih besar karena penerima mungkin tidak dapat memberikan respon dengan segera.

F.      Pengukuran Unjuk Kerja
Loop dasar yang dipakai untuk meningkatkan unjuk kerja jaringan terdiri dari langkah-langkah berikut ini :
a.     Mengukur parameter jaringan yang relevan dengan unjuk kerja.
b.     Mencoba untuk memahami apa yang terjadi.
c.     Mengubah suatu parameter.
Langkah-langkah ini diulang berkali-kali sampai unjuk kerjanya menjadi lebih baik dan peningkatan yang lebih baik tercapai, pengukuran dapat dilakukan dengan berbagai cara dan di berbagai lokasi.
Jenis pengukuran yang paling dasar adalah dengan menghidupkan Timer ketika memulai suatu aktivitas dan melihat seberapa lama aktivitas tersebut memerlukan waktu.

G.    . Rancangan Sistem Unjuk Kerja yang Baik
Aturan-aturan yang digunakan dalam perancangan sistem :
1.    Kecepatan CPU lebih penting dari kecepatan jaringan
2.    Mengurangi jumlah paket untuk mengurangi Overhead Software
3.    Meminimalkan Context Switch
4.    Mengurangi penyalinan
5.    Anda dapat membeli Bandwith lebih banyak namun tidak bisa membeli delay yang rendah
6.    Menghindari kemacetan yang lebih baik dari memulihkan dari kemacetan
7.    Menghindari Timeout ( Timer harus dipakai hati-hati dan timeout harus diminimumkan)

5 komentar:

  1. boleh minta sumber referensinya g mbak ?

    BalasHapus
  2. yang ditabel tulisannya kosong,(harus dicopy dulu baru keliatan tulisannya) aneh tapi simple !!!

    BalasHapus
  3. minta tulisannya untuk referensi ya mbk, makasih banyak.....

    BalasHapus